Kuliah jam 6:15 itu merupakan jadwal yang sedikit memaksa Wak Joo untuk bangun pagi. Sebagai mahasiswa sudah bisa dipastikan sarapan adalah hal yang jarang terlaksanakan. 😀
Tak dipungkiri saat jam 7 teman-teman sudah sibuk bikin kode buat cari sarapan (mahasiswa banget) . Ketika jam 8 tiba tanpa aba-aba langsung Wak Joo menunggangi belalang tempur menuju warung yang disepakati… ( ngantri – milih lauk – makan – bayar – ngobrol” gak jelas )
Ketika ngobrol-ngobrol gak jelas inilah Wak Joo penasaran dengan salah satu motor teman . Namanya Bryan , seorang fans berat intermilan (Internisti). CB150Street Fire inilah motor yang dikendarai sehari-hari. Tanpa banyak omongan Wak Joo langsung naik diatas CB150SF ini dan langsung melayanglah kunci kontak yang dengan sukses tertangkap….
foto speedo meter
panel speedo meternya ada jamnya 😀
Setelah merasakan riding sebentar dikomplek perumahan Wak Joo merasakan kalau motor ini masih terasa kecil untuk Wak Joo kendarai ,ini karena postur badan Wak Joo yang masuk dalam golongan “makmur” 😀 😀
kopling empuk , tapi terlihat aneh ujung komstirnya itu 😀
foto klakson
klaksonnya kecil , kurang galak dikit 😀 . Kalau dikasih klakson kapal mungkin asik , Toottt tooott……. toott tooott……
foto engine stop
ini yang sempat bikin bingung ketika mau meng-off-kan mesin. Tidak adanya engine stop seperti V-xion 😀
yahh itu lah sedikit cerita Wak Joo setelah mengendarai Honda CB150Street Fire 🙂 🙂