Monthly Archives: September 2014

Honda Fun Touring Blogger Sidoarjo – Papuma

image

Tanggal 27-28 kemarin bertepatan dengan Louncingnya CBR150 di beberapa kota di Jawa Timur Wakjoo mengikuti acara Honda Fun Touring Blogger. Start bersama teman-teman blogger dari Sedati – Sidoarjo menuju Papuma dan bermalam disana dan kembali ke Sidoarjo keesokan harinya. Dalam acara ini disediakaan berbagai macam tipe kendaraan Honda yang semuanya bersistem PGM-FI untuk tidak sekedar di testride saja namun kami mendapat kesempatan untuk menggunakannya berFUN touring.
image

2 Honda All New CBR150
2 Honda CB150R Street fire
2 Honda Verza
2 Honda New Supra 125
2 Honda Revo Fi
2 Honda Beat Fi
1 Honda Vario 125
image

Start dari Sedati pukul 9 dilanjut menuju cek point pertama di Probolinggo sekaligus makan siang. Dirute ini Wakjoo berkesempatan mencicipi Beat Fi 🙂 Ada jawaban yang Wakjoo dapatkan setelah test Beat Fi ini dijalan. Penasaran akan performa Beat pun terjawab , Wakjoo merasa akselerasi beat begitu gesit dibandingkan matic sekelasnya. Hal ini yang membuat Beat Fi cocok untuk digunakan diperkotaan yang padat, karena dengan ukurannya yang ramping membuat manufer-manufer mudah dilakukan.

Rest pertama di daerah Probolinggo, disini rombongan melakukan istrahat, sholat dan makan siang.

image

image

Setelah cukup beristirahat rombongan pun kembali berangkat. Disini Wakjoo mendapat kesempatan menggunakan New Supra X 125. Salah satu varian bebek Honda dikelas 125cc selain Blade 125 dan Supra 125 Helm-in. Bebek yang satu ini Wakjoo beri nilai 85 untuk soal performance dimana dengan mesin 125cc tenaga yang dimiliki terasa sangat besar serta kepadatan kompresi begitu terasa ketika motor ini diajak untuk berakselerasi. Wakjoo mengendarainya dari Probolinggo sampai salah satu mini market di Jember. Memang sedikit ada rasa kagok / canggung yang Wakjoo rasakan ketika mengendarainya maklum Wakjoo biasa pakai matic soalnya 😀 . Tuas prosneling lalu pijakan rem belakang membuat wakjoo kudu seperti beradaptasi kembali. Namun overall semuanya Ok. Lalu ada salah satu fitur juga yang membantu kami, yaitu charger di dalam box bagasi. Ini sangat membantu dimana kita bisa mencharger gadget yang lowbat disini.
image

image

Setelah sampai di mini market rombongan beristirahat sambil menunggu rombongan yang terputus. Disini Wakjoo bertukar dengan KHS untuk mencoba CBR150 nya 🙂 walaupun jarak dari mini market sampai pemberhentian selanjutnya tidak jauh namun ini cukup mengobati rasa penasaran merasakan menunggangi jagoan baru dari AHM dikelas sport 150cc. Dikesempatan ini Wakjoo hanya bisa riding biasa karena kepadatan lalu lintas. Pemberhentian selanjutnya adalah sebuah dealer Honda disini semua motor di check keadaanya dan sekaligus diisi BBM nya.

Setelah semua kendaraan di check perjalanan pun kembali dilanjutkan menuju ke pantai Papuma. Dalam perjalanan Jember – Papuma Wakjoo menggunakan bebek terkecil yang ada , yaitu Honda Revo Fi . Dengan mesin 110cc dan dukungan sistem PGM Fi membuat performance Revo sangat mumpuni dan cukup bertenaga. Meskipun ya bisa dibilang kurang cocok dengan postur Wakjoo yang tambun ini. Wkwkwkw 😀
image

Sampai juga akhirnya di Pantai PAsir PUtih MAlikan / PAPUMA.
image

Bersambung……… 🙂

Twitter Jatimotoblog

Beberapa saat yang lalu Jatimotoblog meluncurkan sosmed barunya melalui  Twitter. Cie cie 😀
Berita bagusnya , Wakjoo menjadi 4 orang yang beruntung menjadi pemolow keloter pertama….

image

Monggo di FOLLOW ya dulur-dulur , mbak , Mas , Om , tante , adik
@jatimotoblog

CBR Lokal tak Hanya 150 sajakah ?

image

Beberapa waktu yang lalu perhatian otomotif roda dua tertuju pada sosok R15 dan R25 yang baru saja diglontorkan oleh YMIM ke pasaran. Tak lama berselang AHM pun me_refresh tampilan serta memproduksi sendiri varian sport berfairingnya. CBR merupakan sport berfairing yang dahulunya di import langsung dari negerti gajah putih, namun saat ini diproduksi sendiri oleh AHM.
Perubahan mencolok terlihat dari headlamp nya , dimana CBR built up memiliki single headlamp dan CBR lokal menggunakan dual headlamp. Sektor mesin “kata yang sudah coba ada sedikit penurunan” sekali lagi itu hanya “katanya” karena Wakjoo belum mencoba mengendarainya langsung 🙂 #berharapadaygngajaktestride heheeee

image

Jika beberapa waktu yang lalu CBR lokal 150 banyak diberitakan oleh media dan Wakjoo pun sempat mengabadikannya ketika masih diatas truck 🙂 .
image

Namun apa yang Wakjoo lihat malam hari kemarin berbeda, karena sosok CBR yang Wakjoo lihat sedikit lebih besar dibandingkan apa yang Wakjoo lihat diatas truck.
image

Baik dari segi corak warna maupun ukuran dimensinya, dan benar saja bahwa yang ada dihadapan Wakjoo itu adalah sosok baru CBR 250 lokal apa import ya kok dual headlamp ???.  Dengan warna merah gelap, tulisan CBR 250 di fairing dan logo sayap mengepak + tulisan Honda memunculkan kesan sporty dan elegant.
image
image

Foto ini Wakjoo ambil langsung di salah satu dealer Honda di Jawatimur 🙂
image

Knalpotnya mengingatkan Wakjoo pada Sosok CS1 namun dengan dimensi yang berbeda. Keseluruhannya Wakjoo nilai “bagus”. 🙂

Biaya Pembuatan SIM A B C Melalui calo

image

Siapa yang tidak tahu soal calo dalam pembuatan SIM, dengan bantuan calo semua menjadi cepat , mudah dan mahal. Begitulah realita yang ada dilapangan. Bukan hal yang tabu lagi jika ingin mudah kudu lewat calon. Disinilah awal mula pelanggaran-pelanggaran terjadi, dengan menggunakan jasa calo seseorang tidak akan mengerti peraturan-peraturan lalu lintas yang ada.

Diawali dari regestrasi – test tulis – praktek – foto – selesai. Itu merupakan rule pembuatan sim secara resmi. Namun bandingkan dengan apa yang Wakjoo dapatkan disalah satu fotocopyan disudut ibukota provinsi Jawatimur ini. Dengan beberapa ratus ribu kita hanya tinggal foto saja namun kudu dibayar dengan harga yang sangat fantastis jika dibandingkan dengan jalur resmi.

image

Lalu apa yang kudu dilakukan ???
Toh sim yang mengeluarkan adalah pihak terkait, jadi pasti tahu jika ada pelanggaran ???
Ketika ada pelanggaran namun tetap berlangsung , apakah ini ???
Kesalahan ada ketidaktahuan ???
#wesss ojo dipikir Om , Mbak , Mas , 😀

Jual PSK dipinggir jalan

Yahhh kalau sekilas dibaca judulnya sih memang parno , tapi mau gimana lagi soalnya memang begitu fotonya. 😀

image

Nah lho , udah disate lalu dikiloin lagi… Ahahahaaa ya gitulah foto yang Wakjoo ambil dari salah satu grup Facebook yang Wakjoo ikuti….

Mungkin ada yang tau TKP nya gan ? 🙂 🙂 🙂

Honda CBR150 lokal sudah sampai Sidoarjo

image

Siang tadi tepat jam 1 Wakjoo berangkat ke Surabaya. Panas suhu dan hembusan angin membuat suasana riding kurang nyaman, emosi para pengguna jalan mudah terpancing. Setelah melintasi jembatan flyover Trosobo / Sidoarjo Wakjoo secara tak sengaja melihat sebuah truck kontainer parkir dihalaman pom bensin kiri jalan dengan mengangkut beberapa unit motor honda. Awalnya sih biasa namun ketika melihat beberapa barisan didepan membuat pikiran bertanya dan langsung tarik tuas rem kiri-kanan.

image

Setelah berhenti langsung deh putar balik ke halaman SPBU ternyata motor aneh itu adalah K45 , ada 3 warna disana . Merah , hitam dan repsol edition.

image

Mungkin beberapa unit yang ada disini adalah milik para indener online 😀 . jadi penasaran pengen test ride

Modifikasi Skok Vario 125 Tambah Peninggi Skok

Beberapa hari yang lalu ketika lagi kopdar di Sendi , ada temen bikers dari FR2 Surabaya lewat. Singkat cerita ketika mereka lewat , Wakjoo panggil untuk diajak ngopi bareng dan kebetulan mereka mau. Ada 3 motor yang mereka kendarai 1 MPro, 1 old Vixion dan 1 ekor Vario.

image

Sebut saja sang pemilik Vario 125 biru itu Mr_Y , saat bertemu Wakjoo langsung naksir sama Vario birunya. Sekilas dilihat Vario milik Mr_Y jauh lebih gagah dibandingkan milik Wakjoo 😦 . Dilihat dari ukuran Ban , dimensi body semuanya terlihat sama kecuali posisi buntut yang lebih tinggi. Akhirnya Wakjoo pun mendekati untuk meneliti perbedaan itu, yang ternyata berasal dari peninggi skok belakang. Dari percakapan ringan akhirnya Wakjoo mengetahui kalau milik Mr_Y ditambahi besi peninggi 7cm. Lanjut Wakjoo kembali mengamatinya ketika riding dari Sendi menuju pacet, sengaja Wakjoo mengambil posisi riding dibelakangnya untuk mengamati handlingnya dan ternyata tetap stabil.
Setelah bertanya-tanya ke online shop untuk peninggi skok itu harga yang ditawarkan pun beragam , mulai dari 90-120rb. Akhirnya Wakjoo berinisiatif untuk membuatnya sendiri, tentunya dengan bantuan orang yang expert dibidangnya 😀 alias ahli nge-LAS hehehee. Awalmula Wakjoo ingin membuat yang ukuran 7cm namun karena dirasa terlalu tinggi maka Wakjoo membuat yang ukuran 5cm, dengan ukuran 5cm itu sudah membuat Si VaISS nungging apalagi jika pakai yang 7cm :-D. Berikut penampakannya 🙂

image
Batangan besi itu terdiri dari besi padat yang dilas ke besi U berukuran tebal dan dijamin kekuatannya.
image

Bagian yang Wakjoo lingkari itu ada lubangya sehingga dapat mengunci pas ditonjolan skok.

image
Terlihat lebih jangkung dan terlihat lebih galak (walaupun tetep kesan imutnya g bisa ilang) 😛

Kalau ada yang bilang berpengaruh pada handling saat cornering mungkin itu benar, namun Wakjoo tidak merasakan itu bahkan sudah membuktikannya sendiri di jalur Pacet – Batu via Cangar. Disini mungkin faktor kebiasaan yang membedakan. Rasa gagah dijalan pun seketika timbul saat mengendarai VaISS dijalanan.
image

Sekaligus promo , bagi temen-temen yang mau beli peninggi skok. Wakjoo kebetulan kemarin produksi masih ada beberapa sisa , untuk harga Wakjoo kasih 70rb aja. Jauh lebih murah dibandingkan beli di online shop :-).

085269934454 (what’s app)
Pin BBm : 552D2757
FB : Wakjoo Vario

Inden part TVS jauh lebih cepat

image

Diantara kita pasti ada yang pernah membeli spare part namun barang yang kita cari tidak ready stock sehingga kita harus inden terlebih dahulu. Misalnya saja di Honda maupun Yamaha yang notabene pabrikan besar dan memiliki pesebaran main dealer yang banyak dan meluas, namun untuk inden konsumen kudu sabar nunggu berminggu-minggu.
image

Hal ini beda dengan TVS dimana kalau dilihat secara sekilas dealernya pun tidak disetiap kota ada “kata teman wakjoo” tapi pelayanan indennya begitu cepat hanya 3hari sudah dapan konfirmasi kalau barang sudah ready.
Singkat cerita ketika Wakjoo melihat spion milik Om Zaklut ketika sowan ke rumah juragan DIY bersama kang APMblog . Disana wakjoo tertarik dengan spionnya yang menggunakan milik TVS Apace. Salah satu motor cowok yang dijual di Indonesia. Spion khas milik motor cowok India pun dengan mudah terlihat dari bentuk, ukuran dan kwalitasnya. Sama halnya dengan milik Bajaj Pulsar , dimana memiliki ukuran yang lebih bahenol daripada milik pabrikan jepang.
image

Pelayanan inden seperti inilah yang kudu wajib dimiliki oleh produsen-produsen besar ditanah air, jangan cuma jualan motor aja. 😀 😀

Yamaha R15 Untuk fat biker

Beberpa waktu yang lalu sempat njeprettt R15 biru dengan boncenger cewek oke sih diliat. Bawa motor yang modelnya oke + bawa cewek lagi. Namun kalau diliat dari ridernya masih kurang sip alias kurang berisi buat naik motor beginian :-P.

image

Terlihat hilang kebesaran motor, (dingklik , mana dingklik ?) Ngohaahaha. Beda banget sama R15 merah yang satu ini. Dengan tubuh tambun / kelemot / gendut terlihat lebih cocok, walaupun bukan motornya sendiri 😀

image

image

Bedakan 😀
#just_guyon lho

Pengalaman Test Ride Yamaha R15 di Pacet

Bangun pagi yang kesiangan, niat pulang ke Mojokerto pagi hari tapi malah jam 12 siang baru start dari Malang 🙂 . Mandi lalu prepare buat balik ehhh kok pas di Batu kena macet, bermacet-macet ria pun dilalui. Sampai dicangar Wakjoo bertemu dua motor yaitu CS1 dan R15. Keduanya menggunakan slayer dan menggunankan lampu hazard. Tak ambil pusing lalu wakjoo ikuti saja dari Cangar sampai Sendi. Diperjalanan itu CS1 berada didepan , R15 lalu Wakjoo , sang rider R15 itupun seperti mngetahui kalau Wakjoo ngikuti jadi sang rider R15 selalu memberi aba-aba keadaan jalan. Bagaikan rombongan peturing , semua pengguna jalan pun tercuri perhatiannya 😀 (jadi seneng).

Sampai di Sendi, kejadian tidak menyenangkanpun terjadi. Rantai CS1 lepas / loss karena terlalu kendur. Alhasil Wakjoo pun ikut berhenti dan reflek turun ikut membantu, sekaligus berkenalan dan menanyakan tujuan perjalanan mereka yang ternyata mau ke Surabaya. Setelah trouble teratasi lanjut perjalanan menurun. Diakhir turunan tajam dari arah sendi tepatnya ditikungan yang ada peternakan ayam yang biasa lewat pasti paham tempatnya. Disini CS1 kembali trouble dengan masalah baru (rem cakram belakang blong) inilah trouble yang menghantui jika memaksakan menggunakan rem tanpa diikuti engine break. (lihat foto)
image

Setelah menunggu +/-10 menit dan rem berfungsi kembali. Sambil bercerita ternyata 2 rider ini baru pertama kali menuruni jalan ini, mereka sering lewat tapi hanya kearah atas dan pulangnya lewat pandaan – gempol – sidoarjo. Lalu Wakjoo bercerita kalau jalur ini menjadi rute biasa kalau mau kemalang, seketika itu mereka menyuruh Wakjoo didepan katanya sih yang paling ngerti jalan :-D. Jadi RC dadakan deh akhirnya. Perjalanan pun dilanjutkan soalnya Mas yang naik CS1 kebagian sift kerja malam.

Sampai di desa setelah pacet Wakjoo berhenti di tukang tambalban, terus nyuruh yang punya CS1 buat ngencangkan rantainya.
image

Ngobrol-ngobrol akhirnya Wakjoo iseng tanya Mas yang punya R15, gimana rasanya naik R15 lhaa kok malah disuruh nyoba :-D. Tambah seneng Wakjoo , ambil helm terus naik. Disini mulai muncul kesan nggak enaknya, musti kudu bener-bener ngangkan supaya bisa duduk. Ternyata tempat duduk yang belakang itu tinggi beudtzz 😦 setelah mencoba ngangkang 3x baru bisa lolos menaikinya :-D. Tangan ke stang lalu merasakan meremas kopling dan tuas cakram #ihhh nunduk / bungkuk mas bro 😀 . Setelah itu nyoba akselerasinya , ternyata dengan riding position yang sedikit membungkuk membuat rasa berakselerasi lebih enak. Berhubung bukan anak racing jadi test ride hanya sekedar ngebut :-D. Lumayan enak kok naik R15 , tapi ngga mau deh ngerasain gimana kalau kudu macet-macet naik motor ini. Setelah selesai Wakjoo minta tolong yang punya R15 buat fotoin 🙂
image

image

Setelah dari situ Wakjoo ajak mampir kerumah buat istrahat bentar. Setelah jam 5 sore mereka pamit pulang.
Ow iya hampir lupa mereka dari komunitas INSOM’s , yaitu komunitas yang basic nya sosial. Biasa kumpul malam minggu di CITO atau di tugu bambu runcing. Kebetulan yang Wakjoo temui ini ketua sama wakilnya 😀